Eka, Nali LAPORAN PENELITIAN KELOMPOK TRADIST PERKAWINAN MASYARAKAT HINDU KAIIARINGAN DAYAK JELAI DI DESA KARTAMULIA KECAMATAN SUKAMARA KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2015. (Unpublished)
|
Text
LAPORAN_PENELITIAN-KELOMPOK TAHU2015.pdf - Other Download (695kB) | Preview |
Abstract
Keberadaan upacara yang terdapat pada masyarakat Hindu di desa Kertamulya merupakan symbol keberadaan mereka sebagai sebuah komunitas yang memiliki identitas dan tatanan hidup yang mengatur keteraturan hidup mereka. Tata cara perkawinan masyarakat Hindu Dayak Jelai di desa Kertamulya Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara ini masih selalu dilaksanakan oleh masyarakat penganutnya sampai sekarang secara ketat dan diberlakukan bagi semua orang yang menikah dengan penduduk asli desa Kartamulya tersebut, namun belum terdokumentasi secara tertulis. Titik incar pengkajiannya adalah menyangkut 1). Bagaimanakah tata cara upacara perkawinan pada masyarakat Hindu Kaharingan Dayak Jelai di Desa Kertamulia/Pudu Kuali Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara? 2). Bagaimana fungsi upacara perkawinan pada masyarakat Hindu Kaharingan Dayak Jelai di Desa Kertamulia/Pudu Kuali Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara? Rangkaian penelitian ini merupakan usaha untuk mengetahui bagaimana tata cara dan fungsi upacara perkawinan pada masyarakat Hindu Kaharingan Dayak Jelai di Desa Kertamulia/Pudu Kuali Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara? Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Fungsionalisme Struktural. Penelitian ini termasuk penelitian deskriftif–kualitatif dengan menggunakan ancangan fenomenologis sebagai landasan filosofisnya. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Jenis data yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua jenis data informasi yakni data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Selain itu instrumen penelitian ini juga berupa alat-alat yang mendukung dalam memperoleh data penelitian seperti tape recoder, kamera dan alat tulis. Peneliti bertindak sebagai pengamat partisipan yang diketahui oleh informan. Untuk mendapatkan data yang utuh dan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka untuk pertama kali peneliti menggunakan metode penetuan Key Informan dengan metode Purposive Sampling yang dilakukan untuk orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki. Informan lain ditentukan secara Snowballing menurut informasi estafet dari Damong sebagai pelaku utama. Metode pengumpulan data yang diterapkan dalam kegiatan penelitian ini meliputi pengamatan, wawancara, perekaman dan studi dokumentasi. Data hasil pengamatan, wawancara, perekaman dan studi dokumentasi dianalisis secara deskriptif kualitatif. Prosedur analisis data tersebut dilakukan secara bertahap dengan urutan kegiatan sebagai berikut : seleksi data, analisis data dan laporan. Tata cara perkawinan menurut Dayak Jelai Gambo Dalam ini hanya dilaksanakan oleh mereka yang beragama Hindu Kaharingan. Pada tata cara perkawinan masyarakat Hindu Kaharingan Dayak Jelai Gambo Dalam di desa Kartamulya terdapat beberapa tahapan seperti: Pinta Pinang/lamaran dan Perkawinan, kemudian perkawinan ini dilaksanakan dengan rentetan upacara seperti Bakar Lemang, Makan Bersama/resepsi, Upacara Perkawinan sampai dengan Bagendang. Ritual Perkawinan Masyarakat Hindu Kaharingan Etnis Dayak Jelai adalah kategori tindakan ritual religius, karena ritual Perkawinan Masyarakat Hindu Kaharingan Etnis Dayak Jelai melibatkan tata cara, sarana atau bahan-bahan yang dipandang sebagai simbol dari adikuasa atau adi kodrati serta suatu kultus terhadap Tuhan dan para leluhur. Selain itu ritual perkawinan Hindu Kaharingan etnis Dayak Jelai ini juga dapat masuk pada kategori ritual konstitutif, yakni tindakan ritual yang mengubah hubungan sosial dengan merujuk pada pengertian-pengertian mistis. Karena perkawinan dalam pandangan masyarakat Hindu etnis Dayak Jelai tidak hanya sekedar menyatukan kedua orang yang berlainan jenis namun memiliki fungsi lebih jauh untuk membangun sebuah sistem kekerabatan yang lebih luas dan sistem kehidupan sosial masyarakat yang harmonis dengan menerapkan nilai-nilai agama dan adat istiadat luhur yang mereka warisi secara turun temurun dalam rangka pembentukannya. Sehingga upacara perkawinan memiliki fungsi penting dalam kehidupan masyarakat Hindu Kaharingan. Adapun fungsi upacara perkawinan diantaranya sebagai berikut: Fungsi Religi, Fungsi Sosial dan Fungsi Didaktis. Kata Kunci : Tradisi Perkawinan, Masyarakat Hindu Kaharingan, Dayak Jelai
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
Depositing User: | Nali Eka Nali |
Date Deposited: | 03 May 2023 05:28 |
Last Modified: | 03 May 2023 05:28 |
URI: | http://www.digilib.iahntp.ac.id/id/eprint/365 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |